Minggu, 11 April 2010

PUISI

Di kegelapan malam ini aku duduk sendirian tanpa seorang teman.
Aku menikmati semilir angin malam yang lembut, yang menghembuskan nafasnya pada aku hingga aku kedinginan dan hanyut dalam khayalan yang penuh dengan seribu persoalan.

Dinginnya malam ini aku rasakan hanya sementara waktu karena aku terus dibuai dalam lamunan yang mengasyikkan. Dan tiba-tiba lamunanku terhenti, bila wajahnya menjelma diruang mataku. Suatu wajah yang sekarang sangat aku sayang, yang sangat aku rindukan dan yang mengajariku arti cinta dan kasih sayang dalam kehidupan.

Wahai angin malam...
sampaikan salam sayangku kepadanya, dan ceritakan kepadanya bahwa aku sangat menyayanginya, merindukannya dan mengharapkannya.
Beritahu dia bahwa setiap helaian nafasnya adalah nafasku juga, setiap rintihan penderitaannya adalah penderitaanku jua dan setiap senyumnya adalah senyumku jua.
Dan dari jauh aku sangat menginginkan dia hadir dihariku dengan sejuta senyuman.

By: Rosi Baharaini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar